Agar Diet Berhasil Hindari 11 Makanan Inflamasi Yang Bisa Gagalkan Dietmu
16 May 2017
Edit
Marilangsingalami.com - Keinginan untuk menurunkan berat badan sering gagal, bisa jadi karena ada yang salah pada makanan. Padahal, kita sudah diet serta olahraga, namun tak sukses,
Seperti dikutip dari Boldsky.com, ada beberapa makanan yang bisa membuat gemuk. Makanan itu disebut dengan “makanan inflamasi” dan bagi yang ingin bertubuh langsing disarankan menghindari makanan tersebut.
Makanan itu antara lain gula, minyak sayur, gorengan, dan lain-lain. Makanan ini bisa menimbulkan peradangan, sekaligus membuat gemuk. Kita bisa mengurangi kalori, berolahraga secara teratur, tidak pernah makan setelah pukul 20.00, tetapi lemak di pinggang dan perut tetap banyak.
BACA JUGA : Minum Ini Saat Makan Siang Justru Bikin Kamu Gemuk dan Gagal Diet
Bisa jadi hal itu karena “makanan inflamasi”, karena makanan ini justru menggagalkan diet. Penelitian telah menunjukkan bahwa penyumbang utama peradangan adalah makanan yang kita makan. Bila dimakan setiap hari risiko menjadi gemuk.
Respons inflamasi yang terus-menerus ini terbukti menyebabkan kelebihan berat badan, mengantuk, masalah pencernaan, serta kondisi lain seperti diabetes, obesitas, dan kanker. Berikut makanan yang harus dihindari agar berat badan tak berlebih, dan tubuh sehat.
1. Gula
Gula menekan kemampuan sel darah putih membunuh kuman, juga melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat kita lebih rentan tertular penyakit menular. Gula adalah salah satu makanan teratas yang bisa menyebabkan peradangan.
2. Minyak sayur
Beberapa makanan yang mengandung minyak ini adalah dressing salad, saus barbekyu, roti, keripik kentang. Minyak sayur memiliki konsentrasi tinggi lemak inflamasi, omega-6, dan akan menimbulkan masalah pada kesehatan.
3. Makanan digoreng
Makanan digoreng dan diproses menggunakan minyak sayur mengandung produk glikinasi yang tinggi (AGEs). Mengurangi makanan seperti kentang goreng, ayam goreng, dan sebagainya akan membantu mengurangi peradangan di tubuh.
4. Tepung yang dimurnikan
Tepung terigu halus telah kehilangan serat dan nutrisi yang mudah larut. Oleh karena itu, ketika tubuh mencerna makanan yang mengandung glukosa ini, kadar gula darah bisa meningkat dan juga dapat menyebabkan lonjakan kadar insulin.
5. Susu
Susu merupakan sumber peradangan dan menginduksi lemak jenuh. Selain itu, susu kaya lemak juga diketahui mengganggu mikroba usus atau bakteri baik yang diketahui bisa mengurangi peradangan.
6. Pemanis buatan
Pemanis buatan diketahui meningkatkan risiko intoleransi glukosa dengan cara mengubah mikroba usus kita. Bila tubuh tidak dapat memetabolisme glukosa dengan benar, maka dapat menyebabkan pelepasan sitokin inflamasi yang lebih besar.
7. Zat aditif
Bahan pangan seperti pewarna buatan yang terbuat dari minyak tertentu diketahui mengganggu fungsi hormon dan juga menyebabkan produksi tumor. Sistem kekebalan tubuh mencoba mempertahankan tubuh dari pewarna sintetis ini dan ini mengaktifkan kaskade inflamasi.
8. Lemak jenuh
Lemak jenuh diketahui memicu peradangan jaringan adiposa putih. Seiring sel-sel lemak menjadi lebih besar dengan asupan lemak jenuh yang lebih besar, maka dilepaskan agen pro-inflamasi yang meningkatkan peradangan sistematik.
9. Daging mengandung antibiotik
Daging sapi, ayam biasanya mengandung antibiotik untuk membuat mereka bertambah berat badan lebih cepat dan membuat tahan terhadap penyakit. Daging yang biasa dikonsumsi mengandung lemak jenuh.
Hal ini menyebabkan tubuh melakukan perlawanan, menelan sisa kadar antibiotik, dan hormon dari daging yang dikonsumsi. Inilah salah satu penyebab peradangan yang bisa membuat gemuk.
BACA JUGA : Jangan Lakukan 4 Kesalahan Diet Ini Jika Kamu gak Mau Kelihatan Tua
10. Daging olahan
Daging olahan dibuat dibuat dari daging merah yang tinggi lemak jenuh dan juga mengandung produk akhir glycation (AGEs) dalam kadar tinggu. Ini adalah senyawa inflamasi yang tercipta saat daging olahan dikeringkan, diasap atau dimasak dalam suhu tinggi.
11. Gluten
Roti yang dibeli di toko tidak boleh disentuh buat yang ingin menurunkan berat badan. Makanan ini mengandung pati super yang dikenal sebagai amilopektin A, yang memiliki efek inflamasi dan salah satu makanan yang menyebabkan peradangan. /mla
Seperti dikutip dari Boldsky.com, ada beberapa makanan yang bisa membuat gemuk. Makanan itu disebut dengan “makanan inflamasi” dan bagi yang ingin bertubuh langsing disarankan menghindari makanan tersebut.
Makanan itu antara lain gula, minyak sayur, gorengan, dan lain-lain. Makanan ini bisa menimbulkan peradangan, sekaligus membuat gemuk. Kita bisa mengurangi kalori, berolahraga secara teratur, tidak pernah makan setelah pukul 20.00, tetapi lemak di pinggang dan perut tetap banyak.
BACA JUGA : Minum Ini Saat Makan Siang Justru Bikin Kamu Gemuk dan Gagal Diet
Bisa jadi hal itu karena “makanan inflamasi”, karena makanan ini justru menggagalkan diet. Penelitian telah menunjukkan bahwa penyumbang utama peradangan adalah makanan yang kita makan. Bila dimakan setiap hari risiko menjadi gemuk.
Respons inflamasi yang terus-menerus ini terbukti menyebabkan kelebihan berat badan, mengantuk, masalah pencernaan, serta kondisi lain seperti diabetes, obesitas, dan kanker. Berikut makanan yang harus dihindari agar berat badan tak berlebih, dan tubuh sehat.
1. Gula
Gula menekan kemampuan sel darah putih membunuh kuman, juga melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat kita lebih rentan tertular penyakit menular. Gula adalah salah satu makanan teratas yang bisa menyebabkan peradangan.
2. Minyak sayur
Beberapa makanan yang mengandung minyak ini adalah dressing salad, saus barbekyu, roti, keripik kentang. Minyak sayur memiliki konsentrasi tinggi lemak inflamasi, omega-6, dan akan menimbulkan masalah pada kesehatan.
3. Makanan digoreng
Makanan digoreng dan diproses menggunakan minyak sayur mengandung produk glikinasi yang tinggi (AGEs). Mengurangi makanan seperti kentang goreng, ayam goreng, dan sebagainya akan membantu mengurangi peradangan di tubuh.
4. Tepung yang dimurnikan
Tepung terigu halus telah kehilangan serat dan nutrisi yang mudah larut. Oleh karena itu, ketika tubuh mencerna makanan yang mengandung glukosa ini, kadar gula darah bisa meningkat dan juga dapat menyebabkan lonjakan kadar insulin.
5. Susu
Susu merupakan sumber peradangan dan menginduksi lemak jenuh. Selain itu, susu kaya lemak juga diketahui mengganggu mikroba usus atau bakteri baik yang diketahui bisa mengurangi peradangan.
6. Pemanis buatan
Pemanis buatan diketahui meningkatkan risiko intoleransi glukosa dengan cara mengubah mikroba usus kita. Bila tubuh tidak dapat memetabolisme glukosa dengan benar, maka dapat menyebabkan pelepasan sitokin inflamasi yang lebih besar.
7. Zat aditif
Bahan pangan seperti pewarna buatan yang terbuat dari minyak tertentu diketahui mengganggu fungsi hormon dan juga menyebabkan produksi tumor. Sistem kekebalan tubuh mencoba mempertahankan tubuh dari pewarna sintetis ini dan ini mengaktifkan kaskade inflamasi.
8. Lemak jenuh
Lemak jenuh diketahui memicu peradangan jaringan adiposa putih. Seiring sel-sel lemak menjadi lebih besar dengan asupan lemak jenuh yang lebih besar, maka dilepaskan agen pro-inflamasi yang meningkatkan peradangan sistematik.
9. Daging mengandung antibiotik
Daging sapi, ayam biasanya mengandung antibiotik untuk membuat mereka bertambah berat badan lebih cepat dan membuat tahan terhadap penyakit. Daging yang biasa dikonsumsi mengandung lemak jenuh.
Hal ini menyebabkan tubuh melakukan perlawanan, menelan sisa kadar antibiotik, dan hormon dari daging yang dikonsumsi. Inilah salah satu penyebab peradangan yang bisa membuat gemuk.
BACA JUGA : Jangan Lakukan 4 Kesalahan Diet Ini Jika Kamu gak Mau Kelihatan Tua
10. Daging olahan
Daging olahan dibuat dibuat dari daging merah yang tinggi lemak jenuh dan juga mengandung produk akhir glycation (AGEs) dalam kadar tinggu. Ini adalah senyawa inflamasi yang tercipta saat daging olahan dikeringkan, diasap atau dimasak dalam suhu tinggi.
11. Gluten
Roti yang dibeli di toko tidak boleh disentuh buat yang ingin menurunkan berat badan. Makanan ini mengandung pati super yang dikenal sebagai amilopektin A, yang memiliki efek inflamasi dan salah satu makanan yang menyebabkan peradangan. /mla
Loading...